Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hewan Invertebrata: Jenis, Sifat, Filum dan Peran dalam Ekosistem

Konten [Tutup]

    Hewan Invertebrata
    Hewan Invertebrata


    Hewan Invertebrata

    Pengertian Hewan Invertebrata

    Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.


    Jenis-Jenis Hewan Invertebrata

    Ada banyak jenis hewan invertebrata, termasuk moluska, arthropoda, echinodermata, cnidaria, dan porifera. Masing-masing jenis memiliki ciri khas dan peran yang berbeda dalam ekosistem. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di air, beberapa di daratan, dan beberapa lainnya di kedua lingkungan tersebut.

    Dalam pendahuluan ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang hewan invertebrata, termasuk sifat umum, jenis-jenis, dan peran dalam ekosistem. Ini akan membantu kita memahami lebih baik tentang bagaimana hewan invertebrata memainkan peran penting dalam dunia biologi dan ekologi.


    Sifat Umum Hewan Invertebrata

    Tanpa Tulang Belakang

    Merupakan ciri khas utama dari hewan invertebrata adalah tidak memiliki tulang belakang atau vertebrata. Ini membedakannya dari hewan vertebrata seperti ikan, burung, reptil, mamalia, dan lainnya.

    Ukuran dan Bentuk yang Beragam

    Hewan invertebrata memiliki ukuran dan bentuk yang sangat beragam, mulai dari sekecil serangga hingga beberapa spesies yang dapat mencapai panjang hingga ratusan meter seperti ubur-ubur besar.

    Berkaitan dengan Ekosistem

    Hewan invertebrata memainkan peran penting dalam ekosistem, sebagai predator atau prey, sebagai penghasil makanan bagi spesies lain, dan sebagai pelindung bagi tanaman dan tumbuhan.

    Struktur dan Fungsi Organ

    Hewan invertebrata memiliki struktur dan fungsi organ yang berbeda-beda tergantung pada jenisnya, tetapi beberapa memiliki organ seperti syaraf, otot, dan sistem pencernaan untuk membantu mereka bertahan hidup dan berkembang biak.

    Metode Reproduksi

    Ada beberapa metode reproduksi yang digunakan oleh hewan invertebrata, termasuk pembiakan asexually dan sexually, dan beberapa spesies juga memiliki kemampuan untuk membentuk clone dari diri mereka sendiri.

    Ada yang Berdarah dan Tidak Berdarah

    Beberapa hewan invertebrata memiliki sistem peredaran darah, sementara yang lain tidak. Ada juga beberapa yang memiliki darah beku, seperti es krim, yang membantu mereka bertahan hidup di lingkungan yang ekstrim.

    Dalam bagian ini, kita telah membahas beberapa sifat umum dari hewan invertebrata, termasuk tanpa tulang belakang, ukuran dan bentuk yang beragam, berkaitan dengan ekosistem, struktur dan fungsi organ, metode reproduksi, dan ada yang berdarah dan tidak berdarah. Ini akan membantu kita memahami lebih baik tentang bagaimana hewan invertebrata beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan mereka.


    Jenis-Jenis Hewan Invertebrata

    Serangga

    Serangga adalah salah satu jenis hewan invertebrata yang paling banyak dan paling tersebar di dunia. Terdiri dari ribuan spesies, serangga memiliki ukuran yang sangat kecil dan memiliki alat yang berbeda-beda untuk membantu mereka bertahan hidup dan berkembang biak.

    Mollusk

    Mollusk adalah jenis hewan invertebrata yang memiliki cangkang sebagai bagian dari tubuh mereka. Terdiri dari banyak jenis, seperti siput, keong, kuau, dan lainnya, mollusk dikenal karena cangkang yang indah dan unik.

    Arthropoda

    Arthropoda adlah jenis hewan invertebrata yang memiliki tubuh bersegmen dan memiliki sayap atau kaki serangga. Terdiri dari banyak spesies, seperti laba-laba, kutu, kumbang, dan lainnya, arthropoda dikenal sebagai hewan yang sangat berguna bagi lingkungan dan juga sangat membantu manusia.

    Echinodermata

    Echinodermata adalah jenis hewan invertebrata yang memiliki ciri khas berupa bintik-bintik berwarna dan memiliki sistem syaraf yang terpusat. Terdiri dari banyak spesies, seperti bintang laut, pasir laut, dan lainnya, echinodermata merupakan hewan yang penting bagi ekosistem laut dan memainkan peran yang signifikan dalam memelihara keseimbangan lingkungan.

    Cnidaria

    Cnidaria adalah jenis hewan invertebrata yang memiliki tubuh berbentuk kerucut dan memiliki tentakel untuk membantu mereka dalam memakan makanan. Terdiri dari banyak spesies, seperti jellyfish, anemon laut, dan lainnya, cnidaria memiliki banyak manfaat bagi lingkungan, seperti membantu menjaga keseimbangan nutrisi dan membantu dalam polusi oksigen.

    Dengan banyaknya jenis hewan invertebrata, ini menunjukkan betapa pentingnya mereka bagi lingkungan dan bagaimana mereka memainkan peran yang signifikan dalam memelihara keseimbangan ekosistem.


    Peran Hewan Invertebrata dalam Ekosistem

    Hewan invertebrata memainkan peran yang sangat penting dalam ekosistem. Berikut adalah beberapa peran yang dimainkan oleh hewan invertebrata:

    Pengontrol Populasi

    Beberapa jenis hewan invertebrata memainkan peran sebagai pengontrol populasi hewan lain. Contohnya, laba-laba memakan serangga seperti lalat dan nyamuk, membantu menjaga keseimbangan populasi hewan tersebut.

    Penyerap Limbah

    Beberapa jenis hewan invertebrata seperti kerang dan siput laut memainkan peran sebagai penyerap limbah. Mereka memakan material organik yang terlarut di air dan membantu menjaga kualitas air.

    Sumber Pakan

    Hewan invertebrata juga memainkan peran sebagai sumber pakan bagi hewan lain. Contohnya, ikan memakan kerang dan siput laut sebagai sumber makanannya.

    Menjaga Keseimbangan Nutrisi

    Beberapa jenis hewan invertebrata seperti cacing tanah membantu menjaga keseimbangan nutrisi dalam tanah dengan memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kandungan nutrisi.

    Membantu Proses Pembusukan

    Hewan invertebrata seperti cacing tanah juga membantu dalam proses pembusukan dengan memakan material organik dan memecahnya menjadi unsur yang lebih kecil.

    Dengan demikian, hewan invertebrata memainkan peran yang sangat penting dalam ekosistem dan membantu memelihara keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keberadaan hewan invertebrata dan melindungi lingkungan dari aktivitas manusia yang merugikan lingkungan.



    Penanganan Hewan Invertebrata

    Penanganan hewan invertebrata sangat penting bagi keberlangsungan hidup hewan dan lingkungan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan dalam penanganan hewan invertebrata:

    Perlindungan Lingkungan

    Pertama-tama, lingkungan harus dilindungi dari aktivitas manusia yang merugikan lingkungan. Hal ini bisa dilakukan dengan membatasi pembangunan, mengontrol pencemaran air dan udara, dan melindungi habitat hewan invertebrata.

    Pengendalian Populasi

    Pengendalian populasi hewan invertebrata juga perlu dilakukan jika populasi hewan tersebut menjadi terlalu besar dan membahayakan lingkungan atau hewan lain.

    Edukasi

    Edukasi juga penting dalam penanganan hewan invertebrata. Masyarakat harus diajak untuk menyadari pentingnya hewan invertebrata dan bagaimana melindungi lingkungan dan hewan tersebut.

    Penelitian

    Penelitian juga penting dalam penanganan hewan invertebrata. Penelitian dapat membantu memahami lebih banyak tentang hewan invertebrata, perilaku, dan habitat mereka. Informasi ini bisa digunakan untuk melindungi hewan invertebrata dan lingkungan.

    Dengan melakukan penanganan yang tepat dan baik, kita dapat memastikan bahwa hewan invertebrata tetap ada dan lingkungan tetap sehat untuk generasi selanjutnya.


    Filum-filum Hewan Invertebrata

    Filum protozoa

    Frotozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi.

    Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:
    1. Kelas hewan berambut getar (cikata)
    2. Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
    3. Kelas hewan berspora (sporozoa)
    4. Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)

    Filum forifera (hewan berfori)

    Forifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh forifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam) forifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.

    Forifera terdiri dari tiga kelas:
    1. Kelas corcorea : Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh; seghpha SP, charsarina SP
    2. Kelas hexactinelida : Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP
    3. Kelas demospangia : Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP

    Filum coelentrata (hewan berongga)

    Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.

    Coelentrata terdiri dari 3 kelas;
    1. Kelas anthozoa
    2. Kelas hydrozoa
    3. Kelas scyphozoa

    Filum platyhelminthes (cacing pipih)

    Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines (cacing). Platyhelminthes adalah yang mempunyai pipih. Hewan golongan ini mempunyai tubuh simetris bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan tidak bersegmen (ruas) tetapi tidak mempunyai peredaran darah.

    Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu:
    1. Kelas turbellaria (cacing berambut getar)
    2. Kelas trematoda (cacing isap)
    3. Kelas cestroda (cacing pita)

    Filum Mollusca (hewan lunak)

    Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran

    Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;
    1. Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
    2. Kelas gastropoda (golongan siput)
    3. Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
    4. Kelas amphineura

    Filum enchinodermata (hewan berkulit duri)

    Kata di atas berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar.

    Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:
    1. Kelas bintang laut (asteroidal)
    2. Kelas landak laut (echinoidal)
    3. Kelas bintang laut (opiuroidal)
    4. Kelas lilin laut (crinoidal)
    5. Kelas teripong (holothuroidae)

    Filum antropoda

    Filum ini mempunyai Jumlah species yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).

    Filum antropoda terdiri atas:
    1. Kelas serangga (insecta)
    2. Kelas laba-laba (arachoidae)
    3. Kelas udang-udangan (erustacea)
    4. Kelas lipan (mynapoda)


    Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata

    Sistem pencernaan pada hewan protozoa

    Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra sel.

    Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan yang menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan makanan. Makanan yang telah dicerna yang berupa sari makanan diserap dari sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

    Sistem pencernaan pada golongan hermes

    Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus.

    Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.

    Sistem pencernaan pada hewan insecta

    Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan sementara di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah. Ludah tersebut dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok makanan masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan, selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. 

    Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa makanan dari usus melalui peletum dikeluarkan melalui anus.


    Kesimpulan

    Hewan invertebrata memegang peran penting dalam ekosistem. Mereka membantu memelihara keseimbangan lingkungan dan menyediakan sumber makanan bagi hewan lain. Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan baik harus dilakukan untuk memastikan bahwa hewan invertebrata tetap ada dan lingkungan tetap sehat.

    Penanganan hewan invertebrata meliputi perlindungan lingkungan, pengendalian populasi, edukasi, dan penelitian. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita bisa memastikan bahwa hewan invertebrata dan lingkungan mereka tetap sehat dan lestari.

    Dengan demikian, kita sebagai makhluk hidup harus bertanggung jawab untuk melindungi dan memastikan keberlangsungan hidup hewan invertebrata dan lingkungan untuk generasi selanjutnya.

    Posting Komentar untuk "Hewan Invertebrata: Jenis, Sifat, Filum dan Peran dalam Ekosistem"