Laporan Praktikum Pendugaan Nilai Heritabilitas Pola Half-Sib
Pendugaan Nilai Heritabilitas Pola Half-Sib |
Pendahuluan
Latar Belakang
Pendugaan nilai heritabilitas pola half-sib adalah metode yang digunakan dalam genetika untuk mengestimasi sejauh mana karakteristik individu dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Metode ini memiliki aplikasi yang luas dalam penelitian tanaman dan hewan, dan memberikan wawasan yang berharga dalam pemahaman tentang peran genetik dalam pengembangan sifat-sifat yang diinginkan.
Sebagaimana diketahui bahwa fenotipe pada seekor ternak ditentukan oleh faktor genetik dan non genetik. Faktor genetik merupakan faktor yang mendapatkan perhatian pemulia ternak, karena faktor genetik tersebut diwariskan dari generasi tetua kepada anaknya. Selanjutnya perlu diketahui sampai sejauh mana fenotipe seekor ternak dapat digunakan sebagai indikator dalam menduga mutu genetik ternak. Untuk itulah kemudian dikembangkan suatu konsep berupa koefesien yang dikenal dengan heritabilitas.
Pada umumnya dikenal dua pengertian tentang heritabilitas. Pertama, heritabilitas dalam arti luas (broad sense), yaitu perbandingan antara ragam genetik yang merupakan gabungan dari ragam genetik aditif, dominan dan epistasis, dengan ragam fenotipik.
Nilai heritabilitas dapat meningkat atau menurun dengan berubahnya bagian komponennya. Meningkatnya h2 dapat disebabkan oleh turunnya ragam lingkungan atau meningkatnya ragam genetik. Sebaliknya bila ragam lingkungan meningkat atau ragam genetik menurun maka heritabilitas akan turun.
Tujuan Praktikum
- Untuk mengetahui nilai heritabilitas menggunakan varian (pola half sib).
- Untuk mengetahui derajat kemiripan di dalam kelompok saudara tiri sebapak.
Landasan Teoritis
Definisi Heritabilitas
Heritabilitas merupakan parameter paling penting dalam pemuliaan ternak. Semakin tinggi nilai heritabilitas suatu sifat yang diseleksi, maka semakin tinggi peningkatan sifat yang diperoleh setelah seleksi. Tingginya nilai heritabiltas suatu sifat menunjukkan bahwa korelasi antara ragam fenotipik dan ragam genetik yang tinggi.
Nilai heritabilitas dibedakan atas tiga kategori yaitu kecil, sedang dan besar. Nilai heritabilitas dikatakan kecil (rendah) jika nilainya 0 – 0,2; sedang: 0,2 – 0,4 dan besar (tinggi) jika bernilai lebih dari 0,4. Preston dan Willis (1974) mengklasifikasikan nilai heritabilitas, dikatakan rendah jika kurang dari 0,25, sedang jika nilainya 0,25 – 0,50 dan besar jika bernilai lebih dari 0,50. Menurut Hardjosubroto (1994), nilai heritabilitas dikatakan rendah apabila bernilai kurang dari 0,10; sedang jika nilainya antara 0,10 - 0,30 dan tinggi jika lebih dari 0,30.
Pengetahuan tentang nilai heritabilitas sangat diperlukan dalam melakukan program seleksi dan rancangan perkawinan untuk perbaikan mutu genetik ternak. Pengetahuan ini bermanfaat dalam menduga besarnya kemajuan untuk program pemuliaan berbeda. Disamping itu, memungkinkan pemulia membuat keputusan penting apakah biaya program pemuliaan yang dilakukan sepadan dengan hasil yang diharapkan. Nilai heritabilitas bermanfaat dalam menaksir nilai pemuliaan seekor individu ternak.
Nilai heritabilitas dapat dihitung dengan cara membandingkan atau mengukur hubungan atau kesamaan antara produksi individu-individu yang mempunyai hubungan kekerabatan. Nilai heritabilitas dapat dihitung menggunakan beberapa metode estimasi, diantaranya melalui persamaan fenotipe ternak yang mempunyai hubungan keluarga, yaitu antara saudara kandung (fullsib), saudara tiri (halfsib), antara induk dengan anak (parent and off spring).
Pengenalan tentang pola half-sib
Metode pendugaan nilai heritabilitas pola half-sib
Pemilihan populasi half-sib
Pengukuran karakteristik individu
Analisis statistik
Interpretasi hasil pendugaan heritabilitas
Pengertian nilai heritabilitas
Rentang nilai heritabilitas
Pengaruh nilai heritabilitas terhadap seleksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendugaan heritabilitas
Lingkungan
Genetik
Interaksi lingkungan-genetik
Metode analisis
Keuntungan dan keterbatasan pendugaan nilai heritabilitas pola half-sib
Keuntungan
- Pendugaan nilai heritabilitas pola half-sib relatif sederhana dan dapat diterapkan pada berbagai spesies, termasuk tanaman dan hewan.
- Metode ini memungkinkan identifikasi variasi genetik yang ada dalam populasi, yang penting dalam pemuliaan untuk memilih individu dengan sifat yang diinginkan.
- Dengan mengetahui nilai heritabilitas, pemulia dapat mengarahkan upaya pemuliaan ke karakteristik yang memiliki faktor genetik yang kuat.
Keterbatasan
- Pendugaan nilai heritabilitas pola half-sib membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup, terutama untuk membangun populasi half-sib dan melakukan pengukuran karakteristik individu.
- Nilai heritabilitas hanya mencerminkan kondisi spesifik dalam populasi dan lingkungan tertentu. Nilai heritabilitas yang diestimasi pada suatu populasi tidak dapat secara langsung diterapkan pada populasi yang berbeda atau kondisi lingkungan yang berbeda.
- Pendugaan nilai heritabilitas juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti interaksi lingkungan-genetik, yang dapat menyulitkan interpretasi hasil.
Contoh aplikasi pendugaan nilai heritabilitas pola half-sib
Studi kasus pada tanaman
Studi kasus pada hewan
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Tabel Pengukuran Performa anak dari 3 pejantan
No | Pejantan | Total | ||
1 | 2 | 3 | ||
1 | 4.96 | 5.15 | 5.37 | |
2 | 5.63 | 5.89 | 5.04 | |
3 | 5.05 | 5.09 | 5.20 | |
4 | 5.46 | 5.28 | 4.72 | |
5 | 5.05 | 5.19 | 4.87 | |
6 | 4.72 | 5.21 | 4.96 | |
∑ | 30.87 | 5.3 | 30.12 | 92.8 |
∑ Y2 | 159.39 | 169.08 | 151.87 | 480.34 |
N = 18; k = 6
1. FK = = = 478.43
2. JK Total = ∑ Y2 - FK = 480.34 – 478.43 = 1.91
3. JK Pejantan = + + - FK = 0.24
4. JK galat = JK total - JK pejantan
= 1.91 – 0.24 = 1.67
Tabel Sidik Jari
Sumber Variasi | db | JK | KT | Komponen |
Antar Pejantan | 2 | 0.24 | 0.12 | σ2 w + k σ2s |
Galat | 15 | 1.67 | 0.11 | σ2 w |
Total | 17 | 1.91 | 0.23 |
5. σ2 w = 0.11
6. σ2s = = 0.0016
7. t = = 0.014
h2 = 4t = 4(0.014) = 0.06
Pembahasan
Preston dan Willis (1974) mengklasifikasikan nilai heritabilitas dikatakan rendah jika kurang dari 0,25 dan menurut Hardjosubroto (1994), nilai heritabilitas dikatakan rendah apabila bernilai kurang dari 0,10. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai heritabilitas sebesar 0.06. Apabila dilihat dari klasifikasi menurut Preston dan Willis (1974) dan Hardjosubroto (1994) hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pejantan untuk untuk menurunkan sifat produksi dari tetua ke anaknya rendah. Ini dapat disebabkan karena faktor lingkungan, faktor genetik, ragam lingkungan meningkat atau ragam genetik menurun.
Kesimpulan
Pendugaan nilai heritabilitas pola half-sib merupakan metode yang penting dalam genetika untuk memahami sejauh mana karakteristik individu dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Metode ini melibatkan pemilihan populasi half-sib, pengukuran karakteristik individu, dan analisis statistik. Interpretasi hasil pendugaan heritabilitas memerlukan pemahaman tentang nilai heritabilitas, rentang nilai, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasilnya. Pendugaan nilai heritabilitas pola half-sib memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu, tetapi memberikan wawasan penting dalam pemuliaan tanaman dan hewan.
Nilai heritabilitas yang diperoleh pada performa ketiga ekor pejantan sebesar 0.06. Hal ini berarti kemampuan untuk menurunkan sifat produksi performa sapi dari tetua ke anaknya termasuk kategori rendah.
FAQ
- Apa yang dimaksud dengan pola half-sib dalam pendugaan nilai heritabilitas?
Pola half-sib adalah pola pemuliaan yang melibatkan perkawinan antara beberapa induk jantan dengan sekelompok induk betina, di mana anak-anak hasil perkawinan tersebut dikawinkan sesama jenis untuk menghasilkan generasi berikutnya.
- Apa yang dimaksud dengan heritabilitas?
Heritabilitas adalah ukuran statistik yang mengindikasikan sejauh mana perbedaan dalam karakteristik individu dapat diatribusikan kepada faktor genetik. Nilai heritabilitas berkisar antara 0 hingga 1.
- Bagaimana pendugaan nilai heritabilitas dilakukan dalam pola half-sib?
Pendugaan nilai heritabilitas dalam pola half-sib melibatkan pemilihan populasi half-sib, pengukuran karakteristik individu, dan analisis statistik yang memecah variasi karakteristik menjadi komponen genetik dan lingkungan.
- Apa yang mempengaruhi pendugaan nilai heritabilitas?
Faktor-faktor seperti lingkungan, genetik, interaksi lingkungan-genetik, dan metode analisis dapat mempengaruhi pendugaan nilai heritabilitas.
- Apa aplikasi dari pendugaan nilai heritabilitas pola half-sib?
Pendugaan nilai heritabilitas pola half-sib dapat digunakan dalam pemuliaan tanaman dan hewan untuk
Posting Komentar untuk "Laporan Praktikum Pendugaan Nilai Heritabilitas Pola Half-Sib"