Karbohidrat
Nama karbohidrat berasal dari Perancis, "hydrate de carbone," dan digunakan mula-mula untuk menamakan senyawa yang mengandung karbon, hidrogen dan oksigen dengan ratio hidrogen dan oksigen yang sama seperti pada molekul air. Batasan berlaku untuk kebanyakan senyawa dalam golongan ini, namun juga berlaku bagi derivat gula dan polimernya yang mungkin ratio hidrogen dan oksigennya sedikit menyimpang dari batasan di muka.
Yang termasuk karbohidrat adalah gula, pati, selulose, gummi, dan senyawa sebangsanya, yang merupakan sumber makanan bagi ternak. Karbohidrat tanaman terjadi dari fotosintesa di mana energi radiasi matahari ditangkap klorofil tanaman dijadikan energi kimia, yang kemudian dipakai membentuk glukose dari CO2 dan air. Seperti dikemukakan di muka, tanaman menyimpan energi yang dapat digunakan oleh hewan sebagai sumber energi bagi proses kehidupannya.
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Karbohidrat biasanya dibagi menjadi dua golongan pokok, gula dan non-gula seperti yang tercantum pada tabel 8.1. Gula tersederhana adalah monosakarida yang dibagi lagi menjadi sub golongan berdasar jumlah atom karbon, misalnya:
triose (C3H6O3)
tetrose (C4H8O4)
pentose (C5H10O5 dan
heksose (C6H12O6)
Triose dan tetrose adalah zat pertengahan (intermediate) yang terjadi pada metabolisme karbohidrat lain, sehingga akan dibicarakan khusus pada bab 12, metabolisme. Monosakaride mungkin dapat bergabung satu sama lain, dengan mengambil satu molekul air untuk tiap gabungan, menghasilkan di-, tri- atau polisakaride yang mengandung 2,3 atau banyak monosakaride.
Tabel Klasifikasi Karbohidrat.
I GULA
A. Monosakaride
1. Triose (C3H6O3)
Gliseraldehide
Dihidroksiasetone
2. Tetrose (C4H8D4)
Eritrose
3. Pentose (C5Hi0O5)
Arabinose
4. Heksose (C6H10O6)
Fruktbse
Galaktose
Glukose
Mannose
A. Homopolisakaride2
1. Pentosan.
Araban
Xilan
2. Heksosan.
Glukan
Dekstrin
Glikogen ,
Selulose
Fruktan
Inulin
Levan
B. Disakaride
Selobiose
Laktose
Maltose
Sukrose
Trehalose
C. Trisakaride (Ci8H32Oi6)
Rafinose
D. Tetrasakaride (C24H14O21)
Stakiose
II. Non-Gula
B. Heteropolisakaride2
1. Hemiselulose
2. Gummi
3. Musilage
4. Zat peptik
5. Mukopolisakaride dari hewan
Istilah gula biasanya hanya digunakan untuk karbohidrat yang mengandung kurang dari sepuluh unit monosakaride. Nama oligosakaride digunakan untuk semua gula selain monosakaride. 1 Homopolisakaride menunjukkan pada polisakaride yang oleh hidrolisa menghasilkan hanya satu macam gula, yaitu misalnya:
glukans menghasilkan hanya glukose,
fruktans menghasilkan fruktose dan
xilans menghasilkan xilose.
dengan istilah lain:
Suatu glukan adalah polimer dari glukose,
fruktan adalah polimer dari fruktose dan
xilan adalah polimer dari xilose.
Heteropolisakaride adalah polisakaride campuran yang oleh hidrolisa menghasilkan campuran monosakaride dan produk lain.
MONOSAKARIDE
Hanya sedikit saja monosakaride yang terdapat dalam alam. Kebanyakan didapat dari hasil hidrolisa atau fermentasi dari karbohidrat kompleks. Monosakaride sering disebut gula sederhana dan larut dalam air. Sering dibagi atas dasar jumlah atom karbon menjadi sub-golongan.
Catalan singkat sifat kimia monosakaride.
Heksose : Struktur umum dan sifat kimia dari monosakaride dapat tercermin dari heksose. Misalnya rumus glukose dapat digambarkan sebagai rantai lurus dengan kemungkinan dua stereo isomernya :
CHO
HCOH
HOCH
HCOH
HCOH
CH2OH
CH2OH
D-Glukose
Bentuk D atau L ditentukan arah gugus hidroksil pada atom karbon penultamat D bila di sebelah kanan dan L bila di sebelah kiri. Dengan nomenklatur ini bentuk D dan L dari triose gliserose gambarnya adalah sebagai berikut :
Dapat terlihat pada gambar rumus molekul bahwa terdapat gugusan aldehide (CHO); gula dalam golongan ini disebut aldose. Terdapat 4 atom karbon asimetrik daiajn aldo heksose, sehingga kemungkinan ada 16 bentuk stereo isometrik di dalam mana ada 8 bentuk D dan 8 bentuk bayangan kacanya yaitu t bentuk L-nya. Namun, bentuk-bentuk yang ada dalam alam yang terpenting adalah D-glukose, D-galaktose, dan D-mannose.
Sebagai keterangan tambahan, dapat dikemukakan bahwa bentuk gula I dari heksose langsung dapat mengandung gugus keton (CO) bukan aldehida (CHO), gula semacam ini disebut ketose. Terdapat 8 kemungkinan bentuk stereo isometrik, 4 bentuk D dan 4 bentuk L. Yang terdapat dalam alam adalah D-fruktose:
Juga sudah dapat dipastikan bahwa gula dapat berbentuk cincin. D-glukose terdapat dalam bentuk cincin pironase dengan 2 kemungkinan, alpha- dan beta-glukose, tergantung konfigurasi atom C pertama. Ini disebabkan, karena dalam cincin, atom karbon nomor 1 adalah asimetrik, sehingga pasangan yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :
Sangat penting untuk dicatat bahwa pati adalah polimer dari alfa D Glukose, sedangkan selulose mengandung unit 2 beta D-glukose. Akan selalu diingat kenyataan bahwa pati sangat mudah dicerna, sedangka selulose sukar dicerna. Tak ada seekor hewanpun memproduksi selulose, suatu enzime yang menghidrolesi selulose. Selulose diproduksi oleh bakteria dalam usus.
Fruktose juga membentuk cincin yang biasanya lima anggauta satu diantaranya disebut furonase, seperti berikut ini :
Adanya gugus aldehide dan keton dalam monosakaride menyebabkan sifat reduksi dari zat tersebut. Zat ini dapat dioksidasi untuk menghasilkan beberapa asam. Misalnya, glukose dapat teroksidasi menjadi asam glukonat dan beta-glukorunat. Asam gula yang terpenting adalah asam uronat, yang menjadi komponen/bagian dari heteropolisakaride. Dalam keadaan tertentu yang khusus, gula sederhana dapat ter-reduksi menjadi alkohol polihidrik.
Sifat penting monosakaride adalah kemampuannya bereaksi dengan asam fosfat membentuk gula fosfat yang penting untuk transport dan metabolisme monosakaride. Dua gula fosfat yang penting adalah glukose-6 dan glukose-1-fosfat :
Juga dapat terjadi penambahan gugusan fosfat kepada kedua posisi 1 dan 6. Seperti yang akan terlihat kemudian, heksose-fosfat berperanan penting dalarti metabolisme selulair. Penambahan gugus amino (—NH2) kepada kar-bon kedua dari bentuk aldoheksose menghasilkan gula-amino yang contohnya adalah Glukosamine dan Galaktosamine, yaitu senyawa-senyawa Glikoprotein.
Pentose
Gula pentose terpenting adalah aldose, yakni: L-arabinose, D-xilose, dan D-ribose. Zat-zat tersebut tak diketemukan bebas dalam alam dan rumus bangunnya adalah sebagai berikut:
beta-L-Arabinose alfa-D-Xilose alfa-D-Ribose
L-arabinose adalah komponen dari pentosan-2 (hemiselulose) gummi arabicum, dan gummi lain. L-xilose terdapat pula dalam pentosan dan merupakan gula penting dari pentosan-pentosan yang terdapat dalam rumput.
D-ribose diketemukan dalam semua sel hidup dan merupakan konstitu-en/bagian dari asam ribonukleat (RNA) dan juga bagian dari beberapa enzime dan koenzime. Deoksiribose adalah suatu derivat gula ribose dan merupakan bagian asam deoksiribonukleat (DNA).
Heksose
Glukose dan fruktose adalah gula heksose yang terpenting yang ada. Manose dan galaktose diketemukan dalam bentuk polimer sebagai mannan dan salaktan.
D-Glukose atau dekstrose diketemukan bebas dalam alam dan sebagai gabungan glukose atau gula lain. Diketemukan pula-dalam darah dan limfe dan adalah sebagai gula pokok dalam oligosakaride dan polisakaride serta glukoside.
D-Fruktose juga disebut gula buah-buahan dan diketemukan dalam bentuk bebas pada hijauan daun, Buah-buahan dan madu. Juga terdapat dalam sukrose dan fruktan. Zat ini sangat manis dan penyebab rasa manis pada madu adalah karena adanya fruktose. Fruktose terdapat dalam daun dalam bentuk polimer.
D-Manose tidak terdapat bebas dalam alam. Terdapat dalam bentuk polimer yaitu mannan dalam ragi, cendawan dalam bakteria.
D-Galaktose tidak terdapat bebas dalam alam, kecuali pada hasil akhir dari fermentasi. Zat ini merupakan zat penyusun gula air susu, laktose, yang dicerna hewan menjadi glukose dan galaktose. Zat ini juga terdapat dalam gum-mi dan musilago.
Glikoside
Hidrogen dari gugusan hidroksil, yang terikat pada atom karbon pertama dari glukose, dapat diganti dengan proses esterifikasi atau kondensasi dengan alkohol atau fenol membentuk glukoside. Juga galaktose dan fruktose dapat membentuk galaktoside dan fruktoside. Dengan kenyataan keadaan tersebut di atas, semua oligosakaride, palisakaride dan heteropolisakaride adalah glikosida dan setiap zat akan menghasilkan gula bila dihidrolisa. Seperti terlihat pada bab 11, nukleosida juga mengandung residu non-gula.
Glikoside sianogenetik membebaskan hidrogen sianide (HCN) bila • terhidrolisa sehlngga sangat berbahaya bagi manusia dan ternak. Glikosida ini tidak berbahaya asalkan tidak dihidrolisa terlebih dulu; hidrolisa terjadi lebih cepat oleh adanya enzime yang biasanya terdapat dalam tanaman bila enzime diinaktifkan maka tanaman dapat dimakan tanpa bahaya. (Bila terlanjur HCN terjadi maka tanaman harus segera djjemur/dianginkan untuk membebaskan/ menguapkan HCN).
Bila kadar glukoside tinggi, tanaman harus direbus dahulu sebelum diberikan kepada ternak karena panas akan menginaktifkan enzime. Hidrolisa dari linamarin menghasilkan glukose, aseton dan HCN. Zat terakhir ini (HCN) dapat mendesak tersedianya yodium yang penting untuk membentuk hormon tiroksin. Ketela pahit adalah sumber glikoside sianogenetik yang patent dan peristiwa gondok dapat terjadi bila ternak diberi makan ketela yang tak direbus.
DISAKARIDE
Disakaride terdiri dari dua monosakaride yang bergabung dengan mengeluarkan satu molekul air, sbb.:
2 C6H1206 ————————> C12H22011 + H20
Catalan singkat sifat-sifat kimianya:
Mungkin terdapat sejumlah disakaride, tetapi yang penting adalah sukrose, maltose, laktose dan selobiose. Maltose dan selobiose, keduanya mengandung dua unit glukose dihubungkan pada posisi 1,4. Tetapi keduanya berbeda strukturnya, seperti terlihat pada formula rumus bangunnya sebagai berikut:
CH2OH CH2OH
Beberapa sifat-sifat Disakaride:
Sukrose: adalah gula dalam tebu dan beet dan umum digunakan manusia. Tersebar luas dalam alam.
Laktose: ada dalam air susu, dan air susu sapi mengandung 4,6% sampai 4,8% laktose. Gula ini dapat difermentasikan oleh bakteria asam laktat menghasilkan asam laktat.
Maltose: disebut gula malt terjadi dari hidrolisa pati dan glikogen.
Selobiose: adalah unit penyusun selulose yang terhidrolisa menghasilkan 2 unit glukose.
Trehalose: diketemukan dalam jamur dan rumput laut.
TRISAKARIDE
Suatu trisakaride terbentuk dari gabungan tiga monosakaride heksose dengan kehilangan dua molekul air:
3 C6H1206 Ã C18H32016 + 2 H20
Rafinose adalah trisakaride yang paling umum dan tersebar luas dalam tanaman. Kadang-kadang diketemukan dalam beet gula dan tetesnya. Biji kapas mengandung kira-kira 8% rafinose, yang bila terhidrolisa menghasilkan glukose, fruktose, dan galaktose. Rafinose adalah gula tanpa sifat reduksi.
TETRASAKARIDE
Tetrasakaride dihasilkan dari empat monosakaride heksose, sebagai berikut:
4 C6H1206 ———> C24H42021 + 3 H20
POLISAKARIDE
Seperti dikemukakan di muka, polisakaride dapat dibagi menjadi homo-dan hetero-polisakaride.
Homopolisakaride
Golongan polisakaride ini pada hidrolisa, hanya menghasilkan satu macam molekul-molekul monosakarida, jadi berbeda dengan heteropbH-sakaride yang akan. menghasilkan monosakaride yang berbeda dan sub-stansi lain. Homopolisakaride mempunyai berat molekul tinggi dan terdiff dari sejumlah besar gula pentosa dan heksose. Zat ini tidak manis dan tidak memberikan reaksi reduksi aldose dan ketose. Zat ini terdapat kebanyakan sebagai penyusun struktur tanaman (selulose) atau sebagai cadangan makanan pati. Umumnya golongan ini terbatas dari hasil kondensasi monosakaride poli-mer dari lebih sepuluh unit monosakaride. Kenyataannya, perbedaan antara oligosakaride dan golongan ini (homopolisakaride) adalah nyata. Oligosakaride terdiri dari hanya 2 atau 3 unit monosakaride, sedangkan homdpolisakaride mengandung ratusan bahkan ribuan unit monosakaride.
Pentosan. Araban dan xilan diketemukan sebagai campuran dengan zat lain dalam tanaman. Dengan hidrolisis araban menghasilkan arabinose sedang jdlan menghasilkan xilose. Keduanya diketemukan dalam hemiselulose, yang akan dibicarakan sebagai heteropolisakaride.
Heksosan. Pati adalah sebuah glukan dan terdapat banyak dalam biji-bijian terutama dalam biji sereal, yang dapat mengandung pati sampai sebanyak 70%. Buah-buahan, umbi dan akar juga mengandung kadar pati yang tinggi.
Pati adalah campuran dari dua polisakaride yang berbeda struktur, yaitu amilose dan amilopektin. Pada umumnya biji sereal patinya mengandung 20% amilose dan 80% amilopektin, sedangkan pati kentang mengandung 28% amilose dan 72% amilopektin. Amilose mengandung molekul linear dari unit-unit glukose dengan ikatan 1,4. Namun juga mempunyai ikatan samping dengan posisi 1,6. Bagian amilose dengan ikatan 1,4 adalah sebagai berikut :
Beberapa hewan ternak terutama unggas dan babi mengkonsuinsi se-jumlah besar pati. Suatu sistem pemberian makanan pada ternak dikem-bangkan di Jerman pada tahun 1900 dengan dasar suatu standar martabat pati (starch equivalent), suatu sistem yang masih banyak dipakai di beberapa negara Eropa; martabat pati adalah suatu unit energi.
Glikogen adalah pati dalam tubuh hewan dan diketemukan dalam jaringan tubuh hewan dan jasad renik tertentu. Glikogen adalah glukan dan ber-cabang dengan ikatan unit glukose. Glikogen adalah sumber pbkok cadangan karbohidrat pada hewan dan terdapat dalam hati, otot, dan jaringan lain. Zat ini sifat-sifat kimianya seperti amilopektin dan sering disebut "pati hewani." Karena glikogen berfungsi sebagai persediaan dalam tubuh, zat ini berperanan penting dalam metabolisme energi.
Dekstrin adalah hasil intermediate dari hidrolisa pati dan glikogen men-jadi maltose. Dekstrin adalah produk/hasil transisi yang beberapa di antaranya berwarna merah dengan titrasi j odium berbeda dengan pati yang memberi war-na biru.
Selulose adalah zat penyusun tanaman yang jumlahnya banyak, sebagai material struktur dinding sel semua tanaman. Kemungkinan terdapat hubungan erat antara selulose, hemiselulpse dan lignin dalam tanaman. Selulose didapat sebagai senyawa murni pada serat kapok atau kapas. Selulose murni adalah suatu homopolisakaride dan mempunyai unit-unit selulose semuanya. Zat ini berberat molekul tiiiggi di mana banyak unit beta-glukose berikatan dengan ikatan 1,4 sehingga rumus molekumya ditulis (Ci2H2()C>io)> ni^ bervariasi dari 100 sampai 4000. Suatu contoh dari struktur selulose adalah sbb.:
Selulose lebih tahan terhadap reagentia kimia dibanding glukan-glukan lainnya. Selulose dicerna dalam tubuh ternak dalam saluran pencernaan oleh selulase hasil jasad renik menghasilkan selobiase, yang kemudian dihidrolisis lebih lanjut oleh selobiose menghasilkan glukose. Enzime selulase tidak dihasilkan oleh jaringan hewan. Seperti telah dikemukakan di muka, pencernaan selulose oleh jasad renik terjadi dalam saluran pencernaan hewan, tetapi jumlah pencernaan selulose mantab hanya pada hewan ruminansia dalam rumen dan retikulum, sebagai sumber yang dicerna oleh jasad renik di bagian muka saiurari pencernaan. Hasil akhir pencernaan oleh jasad renik terhadap selulose adalah asam-asam lemak menguap (volatile fatty acids = VFA) yang terdiri dari campuran asam asetat, asam propionat dan asam butirat. Sebagai hasil sampingan adalah gas ifretan, CC>2 dan asam lemak berderajat tinggi (VFA). VFA berperanan mantab dalam metabolisme energi dalam ternak ruminansia.
Fruktan. Terdapat dalam akar, daun, batang dan biji pada varietas tanaman. Semua fruktan mengandung unit beta-D-fruktose yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan 2,6 atau 2,1. Yang terpenting ada tiga golongan: (1) inulin. yang berkaitan 2,1; (2) levan, yang berkaitan 2,6; dan (3) fruktan yang bercabang, dengan ikatan-ikatan 2,1 dan 2,6. Dengan hidrolisis fruktan akan menghasilkan D-fruktose dan sejumlah kecil D-glukose.
Galaktan dan Mannan. Keduanya adalah polisakarida yang diketemukan terdapat dalam dinding sel tanaman. Misalnya, biji palm dinding selnya mengandung banyak mannan yang berfungsi sebagai cadangan makanan untuk berkecambah. Banyak biji legum mengandung galaktan.
Heteropolisakaride
Tiap heteropolisakaride mengandung beberapa polisakaride yang berbeda, tidak seperti homopolisakaride yang hanya terdiri dari satu macam polisakaride saja. Golongan ini termasuk di dalamnya adalah: hemiselulose, gummi, musilago, substansi pektik, mukopolisakaride yang terdapat dalam tubuh hewan. ..~~-..----••-
Hemiselulose ialah suatu nama untuk menunjukkan suatu golongan substansi yang termasuk di dalamnya: araban, xilan, heksose tertentu, dan poliuronat yang lebih tidak tahan bila kena agent kimia dibanding selulose. Istilah ini salah kaprah karena zat ini sama sekali tak berhubungan selulose dan bukan zat asal dari selulose. Hemiselulose terdapat bersama-sama dengan selulose dalam struklur daun dan kayu dari semua bagian tanaman dan juga dalam biji tanaman tertentu. Hemiselulose yang terhidrolisis akan menghasilkan heksose, pentose, dan asam uronat,. Golongan hemiselulose dapat dibagi menjadi dua tipe: (1) xilan dan gluko- dan galaktogluko-mannan dan (2) tipe gluko- dan galaktogluko-mannan dan tipe tanaman rumput mengandung rantai pokok unit xilan dengan rantai cabang unit asam metil-glukuronat. Juga mungkin terdapat di dalamnya: glukose, arabinose dan galaktose. Hemiselulose dihidrolisa oleh jasad renik dalam saluran pencernaan dengan enzime hemiselulase. Akhir fermentasinya adalah VFA's. Jaringan hewan tidak memproduksi enzime hemiselulase.
Gummi, terdapat sebagai eksudat daun atau kulit kayu, dan sering terjadi karena akibat luka-luka yang diderita tanaman. Setelah pengeringan, gummi mengental dan menjadi zat yang serupa gelas. Semua gum mengandung polisakaride yang dapat dihidrolisis menjadi monosakaride dan asam uronat. Zat-zat ini bila bernilai makanan ternak nilainya sangat rendah.
Musilago, adalah substansi yang kompleks yang bila dihidrolisis menghasilkan arabinose, ramnose, galaktose dan asam galakturonat. Algae, seperti misalnya agar-agar menghasilkan musilago. Agar-agar larut dalam air panas dan membentuk suatu gel bila didinginkan. Zat ini diperoleh dari rumput laut merah yang termasuk familia gelidium dan adalah ester asam sebagai gel untuk media hidup jasad renik.
Substansi pektik, mengandung asam D-galakturonat sebagai zat pokoknya. Substansi ini diketemukan dalam dinding sel dan lapisan in-terselulair dari kebanyakan tanaman. Buah-buah sitrus, apel dan bit gula adalah sumber utama substansi pektik. Bila dihidrolisa substansi pektin akan menghasilkan galakturonat, D-galaktose, L-arabinose, L-ramnose, dan gula-gula lain. Pektin hanya mempunyai nilai makanan yang rendah bagi hewan.
Mukopolisakaride, adalah nama untuk heteropolisakaride yang diketemukan dalam tubuh hewan yang mengandung gula-gula amino dalam derivat-derivatnya. Termasuk di dalamnya adalah asam hialuronat, kondroitan sulfat dan heparin. Asam hialuronat diketemukan pada kulit, cairan sinovial dan funikulus umbilikalis. Zat ini berperanan sebagai pelincir terutama pada sendi-sendi khusus. Bila mengalami hidrolisa akan menghasilkan asam glukuronat, asam asetat dan glukosamin, suatu derivat amina dari glukose.
Kondroitin, adalah hampir sama dengan asam hialuronat, hanya saja mengandung galaktosamin bukan glukosamin. Derivat sulfat terdapat dalam kornea mata, kartilago dan tendon. Asam-asam dari mukopolisakaride terdapat bersama dengan protein sebagai mukoprotein. Mukopolisakaride ini berkecenderungan sangat kental dan yang menentukan kekentalan sekresi mukosa tubuh. Pada umumnya zat-zat ini mengelilingi serabut kolagen dan elastin dan sel-sel jaringan ikat. Dapat dikemukakan bahwa zat-zat ini dapat berperanan sebagai penunjang pengapuran, pengatur metabolit-metabolit, ion, air, dan penyembuhan luka. Zat-zat ini seperti glikoprotein dan glikolipide mengelilingi tiap sel dalam tubuh.
Heparin, adalah zat koagulan diketemukan dalam darah, hati, dan paru-paru. Bila dihidrolisa menghasilkan asam glukuronat, glukosamin, dan asam sulfat.
LIGNIN
Bagian yang mengayu dari tanaman, seperti janggel, kulit keras, biji, bagian serabut kasar, akar, batang dan daun mengandung substansi yang kompleks dan tak dapat dicerna yang disebut lignin. Kelihatannya serabut selulose dari dinding sel tanaman terdapat dalam suatu lapisan matriks yang amorf.
Pada tanaman muda lapisan matriks ini terdiri terutama dari selulose dan hemiselulose, tetapi pada tanaman tua matriks dilapisi kemudian dengan lignin dan senyawa polisakaride lain. Lignin bukan suatu karbohidrat, tetapi karena zat ini berhubungan erat dengan bagian-bagian serat kasar dalam suatu analisa proksimat, maka dibicarakan bersama-sama dengan karbohidrat.
Lignin adalah suatu gabungan beberapa senyawa, bukan hanya satu. Gabungan senyawa yang erat hubungannya satu sama lain, mengandung kar-bon, hidrogen dan oksigen, namun proporsi karbonnya lebih tinggi dibanding senyawa karbohidrat. Sebagai tambahan unsur nitrogen terdapat pula di dalam-nya dengan kadar 1 sampai 5%. Intinya adalah suatu unit aromatik dan berstruktur rantai mengandung unit dasar fenilpropane. Gugus metoksi terdapat dalam kadar 5 sampai 15%.
Lignin sangat tahan terhadap setiap degradasi kimia, termasuk degradasi enzimatik. Kadar lignin tanaman bertambah dengan bertambahnya umur tanaman, sehingga terdapat daya cerna yang makin rendah dengan bertambahnya lignifikasi . Misalnya, hay dan jerami tua mengandung kadar lignin tinggi, dengan daya cerna kurang dari tanaman muda.
PENENTUAN KARBOHIDRAT UNTUK MAKANAN TERNAK
Dalam bab 3, telah dicantumkan bagan dari analisa proksimat dari bahan makanan dan telah dinyatakan bahwa analisa untuk setiap macam karbohidrat adalah pekerjaan raksasa, terutama karena analisa karbohidrat tingkat tinggi adalah lama dan sukar. Sehingga karbohidrat hanya dibagi menjadi dua golongan: serat kasar dan bahan ekstrak tiada N (BETN) atau Nitrogen Free Extract (NFE) di mana serat kasar mengandung selulose beberapa hemiselulose dan polisakaride lain yang berfungsi sebagai bahan pelindung tanaman. Serat kasar juga mengandung lignin. Telah nyata bahwa kadar serat kasar hijauan adalah lebih tinggi dari biji dan kulit biji yang dipisahkan pada waktu penggi-lingan, hasil sisa biji juga mengandung serat kasar lebih tinggi dari bijinya. Sehingga beras giling mengandung serat kasar lebih rendah daripada dedak maupun katul.
Kadar serat kasar tanaman adalah terendah bila tanaman masih sangat muda dan cenderung naik kadar serat kasarnya bila tanaman makin tua. Tanaman tua mengandung serat kasar lebih tinggi dibanding tanaman yang lebih muda. Batang yang telah dipanen bijinya, yang disebut jerami, hanya ter-diri dari bahan penyokong tanaman saja, sehingga kadar serat kasarnya lebih tinggi dibanding tanaman secara keseluruhan. Pada umumnya, kadar serat kasar tanaman yang makin tinggi, pencernaannya makin lama dan nilai energi produktifnya makin rendah.
BETN mengandung mono-, di-, tri- dan tetra- sakaride ditambah pati dan beberapa bahan zat yang termasuk hemiselulose. Karena kadar BETN adalah 100% dikurangi jumlah % dari kadar air, abu, protein, lemak dan serat kasar, maka nilainya tidak tepat dan dapat dipengaruhi oleh kesalahan-kesalahan analisa dari zat-zat lain. Namun kesalahan-kesalahan tidak begitu mengkhawatirkan pada analisa-analisa yang telah rutin dikerjakan, terutama karena selulose dan pati adalah komponen utama bahan makanan, dan bagan tidak memisahkan zat-zat ini. Kesalahan pokok bagan analisa proksimat adalah mengingat kenyataan bahwa ekstraksi alkali lemak yang dipakai pada penen-tuan serat kasar memisahkan sebagian lignin dari beberapa rumput dan karenanya mengurangi kadar serat kasar rumput tersebut. Akibatnya, nilai BETN seakan-akan naik. Maka, pada hijauan yang berkualitas rendah, serat kasar dicerna oleh ruminansia, sebaik seperti halnya BETN.
Metode Van Soest untuk menganalisa hijauan, yang dibicarakan pada bab III, mempunyai kecenderungan meniadakan kesalahan analisa serat kasar dan menyempur-nakan bagan analisa proksimat.
FUNGSI KARBOHIDRAT DALAM MAKANAN TERNAK
Fungsi pokok dari karbohidrat dalam tubuh hewan adalah menyediakan energi untuk proses-proses dalam tubuh hewan terseb ut. Pengertian menye-luruh mengenai hal tersebut memerlukan diskusi metabolisme karbohidrat, yang dijeJaskan dalam bab XII. Istilah metabolisme menerangkan mengenai perubahan-perubahan yang terjadi dari makanan dalam tubuh hewan. Ini meliputi anabolik (membangun, sintesa) dan katttbolik (merusak, mencerai-beraikan) perubahan-perubahan mana dialami bahan makanan. Tahap pertama dari metabolisme bahan makanan ternak adalah pencernaan dan hasil-hasil pencernaan diabsorpsi melalui selaput lendir alat pencernaan usus ke dalam tubuh. Setelah absorpsi, produk masuk ke dalam tubuh dan mengalami metabolisme intermediair, juga dibicarakan dalam bab XII. Pencernaan karbohidrat oleh fteberapa spesies hewan telah dibicarakan dalam bab XI.
Sebagai tambahan mengenai fungsi pokok karbohidrat, dapat dikemukakan fungsinya sbb.:
1. Sumber energi untuk badan.
2. ,, lemak badan,
3. ,, lemak air susu
4. ,, gula air susu
5. ,, glikogen tubuh
6. ,, gula darah
7. ,, bagian-bagian kerangka karbon untuk sintesa protein
8. ,, monosakaride dalam struktur polisakaride dan asam nukleat tubuh.
Posting Komentar untuk "Karbohidrat"