Teori Konsumsi: Pengertian dan Konsep Dasarnya
![]() |
Teori Konsumsi |
Teori Konsumsi
Teori konsumsi adalah sekumpulan konsep dan analisis yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana individu dan keluarga membuat keputusan tentang berapa banyak yang harus dibelanjakan pada barang dan jasa. Teori ini sering digunakan dalam ekonomi mikro untuk memahami bagaimana tingkat pendapatan, harga, dan preferensi individu mempengaruhi keputusan konsumsi.
Tiga Pendekatan Teori Konsumsi
A. Konsep Kegunaan
Konsumen yang rasional akan membeli suatu barang jika barang tersebut memberikan kepuasan atau kegunaan/utilitas (utility).
Konsep utilitas (sifatnya abstrak) sangat berguna terutama dalam menjelaskan kenikmatan, kepuasan, kegunaan subyektif yang diperoleh pada saat mengkonsumsi suatu barang.
Pada saat mengkonsumsi suatu barang, konsumen akan memperoleh kegunaan. Ukuran kegunaan adalah guna (utils). Makin banyak jumlah barang yang dikonsumsi, makin banyak pula utilitas total yang diperoleh.
Setiap ada tambahan konsumsi, maka utilitas akan bertambah dengan pertambahan utilitas yang makin menurun, karena selera sudah mulai berkurang.
Besarnya tambahan utilitas sebagai akibat tambahan satu satuan konsumsi barang dinamakan utilitas marjinal (Marginal utility).
Hukum Utilitas :
Fungsi utilitas total: U = f (X), dimana U = utilitas total dan X = barang yang dikonsumsi.
Turunan pertama dari fungsi utilitas total terhadap barang dikonsumsi dinamakan utilitas marjinal (marginal utility).
B. Pendekatan Kurva Indiferens
Sebagai konsumen, kita mengkonsumsi lebih dari satu macam barang.
Misalkan kita mengkonsumsi dua macam barang yaitu makanan dan pakaian yang sama baiknya.
Konsumsi makanan dan pakaian akan memberikan utilitas dan kepuasan bagi konsumennya.
Kita tidak peduli kombinasinya bagaimana, yang penting utilitas (ada gunanya) yang memberikan kepuasan.
Kurva indiferen adalah kurva yang menggambarkan tempat kedudukan titik-titik kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama.
Kurva indiferen tidak ditentukan/tergantung pada harga barang dan pendapatan, tetapi ditentukan oleh selera konsumen yang sifatnya sangat subyektif. Oleh karena itu tiap konsumen mempunyai kurva indiferen masing-masing.
Kurva Indiferen Seorang Konsumen
Kurva berbentuk negatif (miring dari kiri atas ke kanan bawah),
Cembung terhadap titik 0,
Antar kurva indiferen tidak akan saling berpotongan satu sama lain.
Kurva indiferen tidak tergantung pada harga barang serta penghasilan, tetapi hanya ditentukan oleh selera dan preferensi.
Berdasarkan faktor-faktor pembentuknya, maka peta indiferen dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sepanjang kurva indiferen tidak akan mengalami kenaikan atau penurunan kepuasan dari perubahan kombinasi barang yang dikonsumsi.
Makin tinggi tingkat kepuasan yang diperoleh, maka letak kurva indiferen lebih jauh dari titik 0.
Pertambahan kombinasi kedua jenis barang yang dikonsumsi akan menggeser kurva indiferen ke kanan dan sebaliknya.
Garis anggaran (budget line) adalah tempat kedudukan titik-titik kombinasi dua macam barang yang dapat dibeli konsumen pada tingkat harga dan penghasilan yang tersedia.
Kemiringan garis anggaran (NM) adalah rasio harga makanan (X) terhadap harga pakaian (Y) yaitu 3/2. Oleh karena itu setiap kali konsumen mengorbankan 1,5 unit pakaian, ia akan mendapatkan tambahan 1 unit makanan.
Konsumen bebas bergerak sepanjang garis anggaran (price line)
Setiap kombinasi X dan Y sepanjang garis anggaran yang akan dibeli konsumen tersedia dananya.
Apabila konsumen memilih kombinasi pada titik Q (di sebelah kiri garis anggaran) maka dana yang diperlukan lebih kecil dari pada anggaran yang tersedia, sehingga ada sisa anggaran yang tidak dimanfaatkan.
Bila konsumen memilih kombinasi pada tirik R (di sebelah kanan garis anggaran) berarti anggaran yang tersedia tidak mencukupi keinginan konsumsi.
Setiap tingkat pendapatan memiliki garis anggaran tersendiri karena jumlah barang yang dapat dibeli menjadi berbeda. Makin tinggi pendapatan maka garis anggaran makin jauh dari titik 0 dan jumlah barang yang dapat dibeli makin banyak.
Kepuasan Maksimum
Konsumen yang realistis akan memilih kombinasi barang yang akan dikonsumsi sesuai dengan dana yang tersedia tetapi memberikan kepuasan maksimum.
Tingkat kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi berbagai kombinasi barang digambarkan oleh kurva indiferen, berbagai kombinasi barang yang dapat dikonsumsi sesuai dengan dana yang dimiliki digambarkan oleh garis anggaran.
Kombinasi barang yang dapat dikomsumsi sesuai dengan anggaran yang tersedia dan memberikan kepuasan maksimum à digambarkan oleh titik singgung antara garis anggaran dan kurva indiferen
Perubahan pendapatan akan mengubah daya beli, sehingga akan menggeser garis anggaran secara paralel. Bila pendapatan bertambah maka garis anggaran bergeser ke kanan dan sebaliknya akan bergeser ke kiri bila pendapatan berkurang.
Bergesernya garis anggaran akan mengeser tingkat kepuasan.
Bila garis anggaran bergeser ke kanan maka kurva indiferennya pun akan bergeser ke kanan pula, sehingga kombinasi konsumsi barang yang memberikan kepuasan maksimum ada pada tingkat yang lebih tinggi.
Teori konsumsi,Konsumsi dalam ekonomi,Keputusan konsumsi,Analisis konsumsi,Pendapatan dan konsumsi,Harga dan konsumsi,Teori ekonomi konsumsi,Preferensi konsumen,Konsumsi individu,Konsumsi keluarga,Konsumsi mikro,Konsumsi klasik,Teori pengeluaran konsumsi,Konsumsi dalam perekonomian,Teori pembuatan keputusan konsumsi
C. Pendekatan La Grange Multiplier
Asumsi: konsumen bertindak rasional dalam konsumsi dan bertujuan untuk mendapatkan kepuasan maksimum dari barang yang dikonsumsinya.
Misalkan barang yang di konsumsi adalah barang X dan Y dengan harga Hx dan Hy.
Pendapatan adalah P. sedangkan fungsi kegunaan adalah G = f (X,Y).
Pemecahan masalah dengan La Grange Multiplier adalah sebagai berikut:
Max. L = f (X,Y) + l(P – X.Hx – Y.Hy)
Posting Komentar untuk "Teori Konsumsi: Pengertian dan Konsep Dasarnya"